Memainkan Melodi Sang Inspirasi!

Dalam Dekapan Ukhuwah


Thanks banget buat sahabatku sayang yang ngasih buku ini di tengah kerenggangan kita. "Karena saat ikatan melemah, imankulah yang compang-camping."



Karena saat ikatan melemah, saat keakraban kita merapuh, saat salam terasa menyakitkan, saat kebersamaan serasa siksaan, saat pemberian bagai bara api, saat kebaikan justru melukai. Aku tahu, yang rombeng bukan ukhuwah kita. Hanya iman-iman kita yang sedang sakit, atau menngerdil, mungkin dua-duanya, mungkin kau saja, tentu terlebih sering imankulah yang compang-camping.
-Salim A. Fillah; Dalam Dekapan Ukhuwah-

Kutipan di atas cuma pembuka di belakang cover. Begitu buka bagian pertama langsung deh jemari Salim A.Filah ini membawa pembacanya pada emosi yang ada di setiap bulir diksinya.

Buka bagian Di JalanNya Kita Bersama langsung disambut retorika cantik Kahlil Gibran : Kita semua sama, terpenjara dalam kesendirian. Hanya saja ada yang terkurung di ruang gelap tanpa cahaya, sementara yang lain menghuni kamar berjendela. Bagaimana kita memaknai sahabat sebagai cahaya dalam hidup, bahkan seorang Musa yang diutus Allah menjadi Nabi dan RasulNya memohon kpd Allah akan Harun untuk menjadi penguat di sisinya atas berbagai kelemahan yang dimilikinya. 

Bahwa Da'wah milik Allah dan begitupun dengan hidayah. Sedangkan niat orang-orang yang ingin menyambut cahayapun harus diambut mesra. Yang satu da'wah. Yang lain ukhuwah. Dua-duanya disebabkan oleh cinta. Teguran Allah kepada NabiNya dalam surat Abbasa karena berpaling dari seorang buta yang hendak memperoleh pengajaran, Abdullah Ibn Ummi Maktum, ketika sedang berdakwah kepada kaum Quraisy menyiratkan bahwa keduanya merupakan hal yang saling beririsan dan tidak seharusnya terpisah. Merintis da'wah dalam dekapan ukhuwah kemudian diberikan Rasul dengan mempersahabatkan Abdullah dan Mush'ab Ibn 'Umair, perpaduan fisik yang bertolak belakang, namun hati yang saling menyokong hingga menciptakan perpaduan da'wah penuh cinta dalam dekapan ukhuwah.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara" (Q.S.Al-Hujuraat :10)

Terkadang kesamaan aqidah yang menjadi landasan iman untuk terjalinnya ukhuwah menjadikan persaudaraan iman jauh lebih kuat mengalahkan persaudaraan nasab. Iman mengikat persaudaraan yang menembus ruang dan masa, sebagaimana dalam doa yang seringkali dipanjatkan Allahummaghfir, lil mu'miina wal mu'munaat yang ditujukan kepada semua mukmin baik laki-laki maupun perempuan atas pengampunan dosa.  

Bersambung


0 komentar:

Posting Komentar

 

About