Memainkan Melodi Sang Inspirasi!

Tak Secantik Jilbabku




Ada yang pernah ditanya, "kenapa belum berjilbab" sebelum berjilbab atau bagi yang ga berjilbab?  dan jawabanmu adalah??

 "......................................"
Banyak perempuan beralasan belum bisa menutup aurat secara sempurna termasuk mengenakan hijab secara syar'i karena merasa belum baik sikapnya? Bener? Ya ampuun hari gini ga bisa gitu ya pede buat jadi perempuan baik, kok malahan lebih banyak yang lebih pede buat jadi perempuan "obral". Hehe... Ayolah Sist, jangan mau dibilang cupu gara-gara ga pede :p


(picture : http://ninigahol.blogspot.co.id/)

hhmmm... Tapii saya tertarik dengan kebanyakan jawaban kenapa belum mau berjilbab. Saya mau nanya balik, emang parameter 'baik' di mata kita-kita itu seperti apa ya?  Suci tanpa dosakah? Sebaik amalan Rasulullah? Wuiihh... sayang banget kalau itu yang jadi parameternya. Untungnya Allah beneran Maha Pengasih dan Pemurah dengan tidak menjadikan hal itu sebagai parameter seorang perempuan berhak mengenakan jilbab. Bayangin aja kalau perempuan baru boleh berjilbab ketika akhlaknya seperti Nabi Muhammad, mau sampe mati juga ga akan menyerupai persis seperti Beliau. Sedangkan kita tahu, perintah berjilbab itu wajib, yang ada seumur hidup dosa mulu.

Gengs, parameter baik di sini adalah buatan manusia yang gampang berubah. Baik dalam hal apa? Baik menurut manusia yang mana? Indonesia aja punya 200 juta kepala, mau nurutin parameter baik 200 juta kepala dulu baru bisa berjilbab? Hihihi... Akhlak yang baik memang udah di contohkan Nabi Muhammad, bukan mengecilkan hati, tapi mencoba realistis, sampai kapan kita mau terus dosa  dengan ga menutup aurat untuk menunggu parameter baik tanpa dosa seperti Muhammad?
Sedangkan parameter berjilbab? Sangat mudah dan cukup jelas diterangkan Al-Qur'an. Mau tau?
1. Untuk menutupkan kain ke seluruh tubuh, “Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al-Ahzab:59)
2.Menutupkan Kain ke dadanya,  “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau Saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”(QS. An-Nuur: 31)
3. Ga seperti punuk unta, “Ada dua golongan dari umatku yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang-orang dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring (seperti benjolan*). Mereka itu tidak masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya surga tercium sejauh jarak perjalan sekian dan sekian” (HR. Muslim)

Ok Siiip. Setujuuu??? :)

Ada lagi nih... yang ditakutkan oleh orang-orang berjilbab, takut kalau jilbabnya cuma jadi sekedar topeng buat nutupin sifat kita-kita yang suka ngelakuin dosa, takut kalau justru berjilbab malah menjelekan Islam di mata orang, iya ga? hihi... ya, ya, ya... Banyak perempuan berjilbab yang dicibir, "
Kok kamu berjilbab tapi sikapmu masih kaya gitu sih?" Pernah denger? Atau pernah ngerasain? Tersu jawabanmu apa?? :)

Ukhti-ukhti cantik, memakai jilbab itu nyaris sama kaya megang perdikat juara kelas misalnya. Karena mendapat predikat juara kelas, jadi aja mau ga mau untuk terlihat pantas kita jadi berusaha untuk mempertahankan predikat tersebut atau bahkan meningkatkan dengan belajar lebih keras kan? Nah gitu juga dengan jilbab. 
Jilbab itu memang ga secantik diri kita yang hitam legam, kusam penuh dosa. Tapi jilbab itu adalah sekolah kita untuk menjadi lebih baik.
Apa maksudnya???
Ya.. Jadi jilbab bukan topeng cantik yang nutupin dosa kita dari manusia lain. Perempuan yang memakai jilbab bukan berarti dia sudah baik. BUKAN! Tapi perempuan yang berjilbab artinya perempuan-perempuan yang berusaha jadi baik dengan menyekolahkan dirinya ke sekolah jilbab. Jadi, jilbab bukan topeng, tapi tameng. Tameng dari maksiat dan berbuat dosa :)



5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya, makasih Ka atas kunjungan dan komentarnya.
      waduh.. cetek pengetahuanya, cuma sekeder berbagi yg sedikit. tapi Alhamdulillah kalau suka :)
      hhmm.. shalat malam ya. Mau sih, cuma rada berat juga nyampein sesuatu yang masih susah buat pribadi ini lakuin. Tapi InsyaAllah diusahakan, mudah2n jadi ilmu yg bermanfaat. :)

      Hapus
  2. Sebelumnya, makasih Ka atas kunjungan dan komentarnya.
    waduh.. cetek pengetahuanya, cuma sekeder berbagi yg sedikit. tapi Alhamdulillah kalau suka :)
    hhmm.. shalat malam ya. Mau sih, cuma rada berat juga nyampein sesuatu yang masih susah buat pribadi ini lakuin. Tapi InsyaAllah diusahakan, mudah2n jadi ilmu yg bermanfaat. :)

    BalasHapus
  3. AZam??? apa banget sih Bang Jems. hahaha......

    BalasHapus

 

About