Dua huruf keramat dalam cinTA.
Tapi sebelum bercerita banyak tentang cinTA yang memang tidak akan saya ceritakan banyak-banyak karena memang belum punya banyak-banyak cerita, mau clear-in dulu sih, tulisan ini dibuat semata-mata memancing inspirasi yang beku dalam kebisuan liburan, kebutaan pengetahuan, dan juga ketakutan pena. So, selamat menikmati sebuah keterpaksaan cinTA tentang cinTA...
cinTA, anugrah yang pada hakikatnya memang indah, karena ya... memang indah dan perlu diperjuangkan. Meskipun kadang jalan perjuangannya tak seindah perayaan toga atau pemberian gelar, tapi yakinlah semuanya akan berujung pada event itu. Hanya saja...
Bagaimana caranya,
Bagaimana prosesnya,
dan... Berapa lama kita mampu dan harus memperjuangkan cinTA itu.. :D
(*jangan mau di PHPin sama cinTA dan jadi pejuang cinTA abadi :p)
Sebenernya, saya belum terlalu galau banget sih ngurusn cinTA di waktunya yang udah dateng ini. Itulah dia yang saya takutin, bikin bingung.
Bingung itu adalah ketika sesuatu yang berat ga kamu anggap berat, sesuatu yang susah ga kamu anggap susah, sesuatu yang harus kamu pikirn ga bisa kamu pikirn. Saya ga tau apa karena saya menganggapnya memang begitu adanya (*nyombong) atau emang ini sebegitu rumitnya sampe benang merah untuk dipikirinnya ga keambil-ambil. Jadiin positif aja, semoga ini adalah energi pertama untuk mendoktrin diri bahwa cinTA itu indah, karena indah jangan sampe kamu terlena berlama-lamaan waktu terhanyut di dalamnya, karena bagaimanapun cinTA itu tetap berbahaya. CinTA itu pengorbanan, jadi seberapa berdarah-darah perjuangannya tetaplah kuat karena PASTI indah pada waktunya (aamiin).
Mumpung kisah cinTA ini baru saja akan dimulai, doain ya.. mudah-mudahan saya bisa menyelesaikan kisah cinTA saya ini dengan baik sampai pada peluncuran buku tentang kisah cinTA saya nantinya di JUNI 2014. Aamiin...
Setelahnya, barulah saya bisa memulai kisah cinta yang lainnya... :D
0 komentar:
Posting Komentar