Memainkan Melodi Sang Inspirasi!

Episode Hujan


Sangat merindukan rintik air ini. Buliran kecilnya membasuh kekeringan bumi yang penuh lalai. Jatuh dalam rintik-rintik jarum yang memaku hamparan bumi dengan kesejukan. Mengalirkan kepenatan ke muara yang jauh dari luar fikiran ini. Ah.. iya. Ini hanyalah sebuah siklus, suatu saat nanti sengat panas akan menguapkannya lagi menjadi titik-titik kejenuhan yang mau tak mau akan mengguyur kering tubuhnya lagi. Tapi tak apalah, bukankah itu sebuah nikmat masih bisa merasakan dinamisasi kehidupan. Seperti sebuah kardiograf kehidupan menunjukan fluktuasi yang lebih berwana.

Hujan malam ini terdengar seperti nada yang menyanyi dalam telinganya. Langkah kecil titik air itu melompat dan menari riang tanpa beban di panggung yang beratapkan langit. Tanpa adanya lampu sorot, ia tetap menari berkawan keceriaan. Sangat mempesona gerakannya. Hati perempuan itu tergerak untuk melangkah menyalami penari-penari kecil ini.

Ya, ia sangat merindukan rintik air ini. Berada di  bawahnya membuatnya lupa dengan kejenuhan pikirannya. Beruntung ia keluar malam itu dan terjebak dalam pentas tarian hujan. Tak hanya ingin diam dan menjadi penonton, perempuan itu naik ke atas pentas. Mencoba terlibat sebagai pemeran dalam tarian itu. Senyum manisnya tersirat menggores wajahnya yang ayu. 

Perempuan itu melangkah ringan ke tempat tujuannya. Tak takut akan air yang membuatnya basah, ia jadikannya sebagai sahabatnya. Dan begitupu hujan yang menjadikan perempuan itu satu-satunya bintang yang berjalan di atas pentas yang basah. Ia begitu menikmati suguhan alam ini. Tidak ada yang dipikirkan olehnya. Karena ia hanya ingin menyalami damainya buliran hujan. Memeluk hangatnya kedinginan. Bebas dan mengalir. Seperti hujan...

Episode Hujan
Karena di saat hujan kuingin goreskan harapan....

0 komentar:

Posting Komentar

 

About