Memainkan Melodi Sang Inspirasi!

Episode Pelangi


Sama sekali tak ingin meloncati satu nikmatpun yang diberikan-Nya di hidup ini. Ada banyak pilihan corak yang bisa dilihat. Direnungkan keindahan-Nya, disyukuri keelokan-Nya. Lantas mengapa harus memandang biner maha karya dari Sang Maha Pencipta? Tidak. Sama sekali tidak ingin. 

Hidup ini bukan berkisah dua warna hitam dan putih. Langit saja membentangkan birunya di siang hari, dan hitam di malam hari, juga keemasan di sore dan pagi harinya. Tidak. Tidak hanya itu, bahkan ia masih menambahkan corak goresan awan dan titik-titik bintang, atau malah mendung sebagai riasannya. Dan yang paling perempuan itu sukai adalah goresan pelangi yang bersembunyi dari polusi pandangan binernya selama ini. Menantang untuk menjumpainya. Tentu tidak ia jumpai pelangi itu dengan mata tertutup atau bayangan keputusasaan. Tapi ia menemukannya dalam keterbukaan diri dan usahanya menghijaukan hidupnya.

Hanya keputusasaan yang ia gandeng dalam pencarian pelanginya. Tentu saja tak akan ia temukan biasan warnanya. Berjabat dengan waktu dan menikmati bermain dengannya, mencoba perlahan membuat cahaya yang menerangi mendung di hatinya, dan saat itulah perlahan ia temukan warna yang lain dalam gelap pandangannya yang mulai terkikis.

Aduhai indahnya warna itu. Oh bukan. Bukan warna itu, tapi warna-warna itu. Mengembangkan senyumnya di langit sendu yang mempersahabatkan antara dua yang berbeda, hujan dan cahaya. Ah seperti tangga yang ingin ia naiki. Ah tidak, bukan ingin ia taiki. Tapi ingin ia berguru padanya tentang harapan dan tentang keindahan. Bercita-cita untuk menjadi pelangi yang menemani harapan setelah keputusasaan.

Berterima kasih pada cahaya yang telah mengevaporasi keputusasaan menjadi titik-titik air mata dan menghadirkan senyuman pelangi setelahnya. Sebabnya ia pun tidak akan pernah menyesali mendung yang berakhir hujan. Karena tanpa hujan, sang cahaya akan melakukan pencarian yang sia-sia. Sendiri. Tak akan mampu melukiskan pelangi di kanvas langit. 

Pelangi itu akan hilang. Itulah uniknya. Karena indah tidak akan terucap untuk sesuatu yang akan menjadikannya satu warna kebosanan. Namun sebelum pelangi itu berpamit pulang, izinkan warnanya terbias di hati perempuan itu lewat celah kapiler ingatannya.

"Sampai bertemu di episode pelangi selanjutnya wahai pelangiku" Bisiknya dalam senyuman.
"Apa kabarmu hari ini? Semoga kamu bisa berdamai dengan waktu dan dirimu. Karena saat itulah kamu akan menjumpai pelangimu."

Nikmat dalam syukur...
Terima kasih atas skenario-Mu yang indah. Pelangi ini adalah pelangi-Mu.

 #Dan pelangi tidak hanya satu warna
#EpisodePelangi

0 komentar:

Posting Komentar

 

About